Rabu, 12 Juli 2017

Sabtu 15 Oktober 2016 Penthul Melikan tampil di Malioboro dalam acara Jatimfest yang di gelar oleh Forum Mahasiswa Ngawi di Jogjakarta. Penthul Melikan di sewa oleh mahasiswa Ngawi yang kuliah di Solo. yang diketuai oleh mas Bondan dan mbak Atik putrinya bapak Muklas Melikan.Kami ( Solikinpark, Amin dan Yoyon) berangkat jam 8 pagi naik bus Mira sampai di Jogja jam 1 siang. acara di mulai sekitar jam 2 siang star mulai dari gedung DPRD Jogjakarta di jalan Malioboro. Kontingen Ngawi star lebih dahulu, kami di urutan no pertama yang jalan kaki menyusuri jalan Malioboro samapi ke titik nol Jogjakarta tepatnya di perempatan kantor pos, depan balai kota Jogjkarta dan Monumen Serangan Umum Sebelas Maret di selatan benteng Vendeberg. acara selesai sekitar jam 4 sore. sekitar jam 10 malam kami pulang bersama mahasiswi Ngawi yang kuliah di Solo. sampai di Ngawi sekitar jam 1 malam.



































Rabu, 12 Juli 2017 Presiden Penthul Melikan dapat undangan dari Kantor Sekretariat Daerah Ngawi. Yang intinya merancang konsep City Branding Kabupaten Ngawi. Undangan pukul 12.00 WIB. Saat itu Saya dan Cahyo yang masih di KPPN Madiun seperti biasa kerjaan saya mulai 2005 - 2017 masih wora wiri ke KPPN Madiun di Jl. Salak yang biasanya mengajukan gaji bulanan, tuprof, tukin, uang makan, proyek, rekon dll.

Jam menunjukan pukul 11.00 lebih kami baru selesai di KPPN. Langsung tancap gas menuju Kantor SEKDA Kab. Ngawi. Setelah sampai Ngawi ternyata kita undangan yang paling akhir datang. Setelah masuk kami duduk di belakang sebelah kiri, ternyata di depan kami ada Mas Imam Sanggar Sribedoyo Srigati di Jl. Kartini.
Saat itu pemateri dari Markplus ITS Surabaya. Ketika sesi tanya jawab dan masukan. Presiden Penthul Melikan jualan konsep BUMI PENTHUL NGAWI, Branding Kota Ngawi yang kami tawarkan adalah kami mencontoh Bumi Reog Ponorogo atau Bumi Gandrung Banyuwangi, 2 contoh Kabupaten tersebut sukses mendesain kota dengan salah satu budaya daerah masing yaitu Reog dan Gandrung. walau di Ponorogo ada wisata Telaga Ngebel, ukit jahe, Gunung Bayangkaki, Air Terjun Mlaten dll. namun Ponorogo menyajikan tari tradisional yaitu reog. Di Banyuwani banyak wisata alam Jawatan Benculuk, Ijen Resort & Villas, Pondok Indah Banyuwangi, Desa Wisata Osing Kemiren dll, namun Banyuwangi lebih sukses mendesain tari daerah gandrung Banyuwangi.
Konsep yang kami tawarkan antara lain :
1. Gapura personil penthul dengan 7 gerakan di buat di setiap perempatan, jalan utama masuk, jalan keluar, atau di tempat strategis di kota sampai desa, atau gapura topeng penthul di kota sampai desa
2. Festival Penthul Melikan setiap tahun untuk pelajar mulai SD SMP SMA dan sangar seni
3. Baju dinas bagi pegawai, staf, karyawan, Guru di seluruh instansi dengan memakai kostum penthul yang bolong depan atau belakang di hari tertentu. seperti Ponorogo dimana ada pemakain baju dan kostum reog bagi seluruh pegawai pemdanya.
4. Pemajangan topeng Penthul Melikan di kantor-kantor
5. Gerak lagu dan topeng bagi Pastimania ketika mendukung Persinga Ngawi
6. Grebeg Penthul Melikan hari jadi kota ngawi ( mencontoh Grebeg Suro Ponorgo dan Grebeg Sekaten Solo )
7. Pemberdayaan ekonomi buat para perajin topeng, penjahit baju, penjual baju, penjual pernak pernik penthul, penjual kaos, perajin pelatan seni tradisional dan pedagang kaki lima.
ini konsep yang bisa di terima bisa tidak. mungkin . menghayal hahahaha. semoga mimpi ini jadi kenyataan


Minggu, 09 Juli 2017

PENTHUL MELIKAN LOMBA TINGKAT PROPINSI SAAT PRAMUKA PENSI DI JOMBANG

PENTHUL MELIKAN LOMBA TINGKAT PROPINSI SAAT PRAMUKA PENSI DI JOMBANG

Dengan di lepas Drs. Mahfudzi DPR Golkar. rombongan pramuka mtsn paron berangkat ke jombang dalam rangka pensi pramuka tk. mtsn.
pada hari minggu 09 Juli 2017 setelah isyak group putri pramuka mtsn paron menampilkan penthul melikan, antusias panitia dan penonton sangat luar biasa terrhadap seni tari tradisional bingittt penthul melikan

PENTHUL MELIKAN