Sabtu, 07 September 2019

pendidikan karakter yang terkandung dalam tari
Pentul Melikan tidak hanya dilihat dari gerakannya
saja melainkan juga dapat dilihat dari topeng Pentul
Melikannya. Masyarakat disana juga senang sekali
karena tari Pentul Melikan menjadi media belajar
penanaman karakter baik untuk masyarakat sekitar
dan anak-anak agar menyadari bahwasannya perilaku
dan moral baik itu harus dimiliki oleh setiap orang
dan harus dilakukan atau diterapkan dalam kehidupan
masyarakat
Pendidikan Karakter Yang Terkandung
Dalam Tari Pentul Melikan
Pembelajaran melalui seni tari pada dasarnya
sangat penting karena seni tari mampu membentuk
pribadi dan mental pada anak. Seni tari tersebut
didalamnya mengajarkan kecerdasan sosial dan
kecerdasan emosional yang dapat dituangkan dalam
gerak tari. Pembelajaran tari tersebut cocok
digunakan sebagai media pendidikan karakter karena
pada dasarnya dalam seni tari mengandung berbagai
aspek seperti aspek motorik, aspek kognitif, aspek
sosial dan aspek pengetahuan. Oleh sebab itu,
peranan seni tari dalam pembentukan karakter anak
maupun kepribadian anak sangat penting.
Tari Pentul Melikan didalamnya banyak sekali
mengandung pendidikan karakter yang mana
pendidikan karakter tersebut dapat dilihat dari
berbagai komponen gerakannya yaitu gerakan baris￾berbaris pendidikan karakter yang dapat diambil
adalah sikap disiplin. Gerakan pertama gandengan
tangan pendidikan karakter didalamnya adalah sikap
kerjasama dan gotong royong. Gerakan dan syair lagu
Obah Allah, pendidikan karakter yang dapat diambil


adalah nilai keagamaan dan nilai religius. Gerakan
dan syair lagu insyaflah, pendidikan karakter yang
dapat diambil didalamnya adalah nilai keagamaan
dan nilai religius. Gerakan dan syair lagu tari Pentul
Melikan maju bung, pendidikan karakter yang dapat
diambil didalamnya adalah semangat kebangsaan.
Gerakan dan syair lagu tari Pentul Melikan aku
suka dan sudah jadi, pendidikan karakter yang dapat
diambil didalamnya adalah sikap semangat
kebangsaan, kerja keras dan cinta tanah air.
Pendidikan karakter yang dapat dilihat dari busana
tari Pentul Melikan yang berlubang bagian perut dan
bagian punggung adalah kerja keras yang
menggambarkan seseorang yang bekerja keras
mencangkul disawah sampai punggung seseorang
tersebut berwarna hitam dan mengkilap, hal tersebut
merupakan bukti kerjasama dalam mencari rejeki
untuk makan. Kemudian dilihat dari warna busana
tari Pentul Melikan hitam, merah dan putih, hitam
melambangkan sikap kebijaksanaan, merah
melambangkan keberanian dan putih melambangkan
kejujuran.
Pendidikan karakter juga dapat dilihat dari
gamelan tari Pentul Melikan yaitu kenong,
pendidikan karakter yang dapat diambil dari gamelan
kenong tersebut adalah nilai religius yang dapat
dilihat dari suaranya yaitu nang ning nong yang
berarti berpikiran jernih terhadap Tuhan YME.
Gamelan kendang didalamnya juga mengandung
pendidikan karakter yang dilihat dari suaranya yaitu
ndang ndang ndang, artinya segeralah yang mana
pendidikan karakter yang dapat diambil adalam nilai
keagamaan. Pendidikan karakter juga dapat dilihat
dari topeng Pentul Melikan yang beranekaragam
yang mana menggambarkan sikap toleransi dan
menghargai perbedaan walaupun berbeda tetapi
meliliki tujuan yang sama.
Pendidikan karakter dalam tari Pentul Melikan
tersebut juga dapat dilihat dari syair lagu tari Pentul
Melikan yaitu “hai kawan-hai kawan,” “sebagai
anak” bangsa,” “merdeka-merdeka” sluruhnya,
“itulah tekad kita,” “tentara dan rakyat berjuang,”
“sampai akhir perang,” “gembira-gembira
waspada-waspada,” “siap sedia negara,” “marilah
bersatu semua,” “membangun negara kita,”
“berpegang pada Pancasila,” “demi kesatuan
bangsa,” “majulah-majulah “nusantara jaya.
Pendidikan karakter yang dapat diambil
didalamnya adalah sikap cinta tanah air dan bangsa.
Pada dasarnya, tari Pentul Melikan ini berisi
mengenai atau menggambarkan tentang perjuangan
masyarakat atau bangsa Indonesia dalam menghadapi
penjajah untuk mencapai kemerdekaan Indonesia,
mulai dari menggambarkan barisan TNI, kerjasama
masyarakat Indonesia dan kekompakannya,
menyadarkan masyarakat agar selalu percaya kepada
Allah SWT, menggambarkan semangat perjuangan
masyarakat Indonesia sampai menggambarkan luapan
kegembiraan masyarakat Indonesia karena telah
mampu mencapai cita-cita kemerdekaan Indonesia
dengan berbagai bentuk pengorbanan.

Kamis, 05 September 2019

AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 6, No. 2, Juli 2018
2
PENDAHULUAN
Membicarakan masalah karakter merupakan hal
sangat penting dan mendasar bagi kehidupan.
Karakter adalah mustika hidup yang membedakan
manusia dengan binatang. Manusia tanpa karakter
adalah manusia yang sudah “membinatang”. Orang-
orang yang berkarakter kuat dan baik secara
individual maupun secara sosial ialah mereka yang
memiliki akhlak, moral, dan budi pekerti luhur yang
baik. Pendidikan karakter merupakan pendidikan
yang mengembangkan karakter yang mulia (good
character) dari peserta didik dengan mempratikkan
dan mengajarkan nilai-nilai moral dan pengambilan
keputusan yang beradab dalam hubungan dengan
sesama manusia maupun dalam hubungannya dengan
Tuhannya.1
Manusia dituntut untuk berperilaku baik dengan
sesamanya agar terjalin hubungan yang harmonis
antara satu dengan lainnya. Pendidikan pada dasarnya
merupakan hal yang penting dalam kehidupan
manusia. Pendidikan karakter juga dapat
dilaknasanakan dalam berbagai bentuk pengajaran
seperti pengajaran dikelas, ekstrakurikuler, out bond
dan lain sebagainya. Pendidikan juga merupakan hak
asasi manusia yang patut untuk didapatkan oleh
setiap manusia. Diseluruh dunia tujuan pendidikan
adalah cerdas dan berperilaku baik, artinya manusia
dan masyarakat di mana pun dimuka bumi ini tidak
ada yang mengharapkan anak cucunya dan generasi
penerusnya tidak terdidik.
Istilah karakter pada dasarnya bermula dari arah
kebijakan pembangunan nasional yang dibentuk atau
dicanangkan oleh pemerintah. Bermula dari Arah
Kebijakan Pendidikan Nasional pada tahun 2010-
2014 yaitu “penerapan metodologi pendidikan akhlak
mulia dan karakter bangsa”. Istilalah karakter
tersebut lebih dekat kaitannya dengan psikologis
manusia, yang kemudia dijadikan kedalam ranah
kebudayaan termasuk didalamnya juga seni tari. Nilai
kebudayaan yang dihasilkan dari seni tari dianggap
memiliki porsi yang tinggi untuk menumbuhkan
ketahanan bangsa, meningkatkan kesejahteraan
masyarakat yang dapat dipelajari dari komponen-
komponen seni tari yang didalamnya mengandung
banyak sekali pesan-pesan moral.
Pendidikan karakter pada dasarnya telah menjadi
masalah diberbagai negara. Pendidikan karakter
merupakan bagian esensial yang menjadi tugas

1Muchlas Samani dan Hariyanto, Konsep dan
Model Pendidikan Karakter, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2013), hlm. 44.
sekolah, tetapi selama ini masih kurang perhatian.
Akibat dari minimnya perhatian tersebut terhadap
pendidikan karakter dalam ranah persekolahan,
sebagaimana telah dikemukakan oleh Lickona2
, telah
menyebabkan berkembangnya berbagai penyakit
sosial ditengah masyarakat yang mana di era
sekarang ini peserta didiklah yang banyak terlibat
didalamnya. Sekolah pada dasarnya tidak
berkewajiban untuk meningkatkan pencapaian
akademis saja, namun juga pembentukan karakter
anak yang perlu diutamakan.
Fakta-fakta seputar kemerosotan karakter
menunjukkan bahwa ada kegagalan pada institusi
pendidikan dalam hal menumbuhkan manusia
Indonesia yang berkarakter dan berakhlak mulia. Hal
ini disebabkan karena apa yang diajarkan disekolah
tentang pengetahuan agama dan pendidikan moral
belum berhasil untuk membentuk manusia yang
berkarakter. Perkembangan jaman yang semakin
maju ini banyak membawa dampak positif dan
negatif kepada masyarakat Indonesia khususnya para
peserta didik yang semakin hari mulai mengabaikan
norma-norma yang berkembang dan berlaku dalam
kehidupan masyarakat.
Hal tersebut sudah sangat fatal akibatnya dan
banyak anak-anak sekolah yang terlibat didalamnya
seperti memakai”
narkoba, pelecehan seksual yang
dilakukan oleh anak-anak sekolah, membolos
sekolah, pornografi, kebiasaan mencontek lain
sebagainya. akibat yang ditimbulkan dari perilaku
tersebut cukup serius dan tidak dapat dianggap lagi
sebagai suatu persoalan sederhana karena tindakan
tersebut merupakan tindakan yang menjurus dalam
tindakan kriminal. Perilaku-perilaku tersebut
menandai bahwasannya”karakter-
karakter”anak”bangsa” “sebagai” “penerus bangsa
Indonesia mulai tercemari oleh hal-hal yang tidak
baik atau mulai luntur, sehingga diperlukan
pendidikan karakter untuk mengembalikan karakter
mulia yang dimiliki anak bangsa.
Tari merupakan kesenian daerah yang sangat
penting peranannya dalam kehidupan manusia baik
dapat digunakan sebagai hiburan ataupun sebagai
pengiring upacara adat yang berkembang di suatu
daerah tertentu dan dapat dijadikan juga sebagai
pendidikan untuk menumbuhkan nilai karakter pada
peserta didik, sehingga tidak heran jika di setiap
daerah di Indonesia memiliki tarian khas masing-
masing yang sangat penting perannya bagi kehidupan
sehari-hari.

2 Almusanna, Revitalisasi Kurikulum Muatan
Lokal untuk Pendidikan Karakter, (___________),
hlm.247.

VATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 6, No. 2, Juli 2018
3
Tari tumbuh dan berkembang di seluruh
Indonesia dan merupakan salah satu warisan
kebudayaan yang patut untuk dilestarikan
keberadaannya serta dikembangkan selaras dengan
perkembangan masyarakat yang telah mengalami
berbagai perubahan dan perkembangan. Tari sebagai
sarana untuk menumbuhkan nilai karakter pada anak
merupakan hal yang menyenangkan karena disajikan
dengan gerakan yang indah, sehingga anak secara
otomatis akan melaksanakan kaidah-kaidah yang
terdapat dalam seni tari tersebut.
Salah satunya adalah tari Pentul Melikan yang
berkembang di Dukuh Melikan Desa Tempuran
Kecamatan Paron Kabupaten Ngawi yang juga cocok
digunakan sebagai pendidikan karakter. Tari Pentul
Melikan tersebut didalamnya memiliki pesan-pesan
moral maupun pendidikan nilai karakter yang patut
untuk diajarkan kepada masyarakat maupun peserta
didik sebagai landasan dalam memupuk sikap mulia
untuk diterapkan dalam kehidupan masyarakat.
Tari Pentul Melikan yang ada di daerah Ngawi
merupakan salah satu tarian tradisional yang masih
berkembang di Dukuh Melikan Desa Tempuran,
Kecamatan Paron tetapi keberadaanya masih belum
diketahui oleh orang banyak dan belum begitu
populer dikalangan masyarakat. Tari Pentul Melikan
tersebut diciptakan sejak tahun 1952 yang diciptakan
oleh sesepuh Desa Tempuran yaitu Kyai Munajah.3
Tari Pentul Melikan ini usianya sudah mencapai 64
tahun dan sampai sekarang masih berkembang di
Dukuh Melikan.4
Tari Pentul Melikan ini pada jaman dahulu
digunakan sebagai sarana penyebar agama Islam dan
dakwah, karena masyarakat Melikan pada jaman
dahulu belum banyak yang mengenal agama dan
masih percaya dengan hal-hal ghaib. Tari Pentul
Melikan tersebut didalamnya banyak sekali
mengandung pesan-pesan moral yang penting bagi
kehidupan sehingga perlu untuk diajarkan kepada
peserta didik maupun masyarakat sekitar.
Pendidikan nilai karakter yang terkandung dalam
tari Pentul Melikan tersebut mengajarkan kepada
umat manusia untuk selalu gotong-royong di dalam
kehidupan sehari-hari dengan sesama dan selalu taat

3 Wawancara dengan Bapak Warsono selaku
sesepuh Dukuh Melikan dan mantan pemimpin tari
Pentul Melikan, hari Minggu tanggal 10 Desember
2017.
4 Wawancara dengan Bapak Warsono selaku
sesepuh Dukuh Melikan dan mantan pemimpin tari
Pentul Melikan, hari Minggu tanggal 10 Desember
2017.
beribadah sesuai dengan yang diajarkan Allah SWT.5
Hampir di seluruh komponen-komponen tari Pentul
Melikan tersebut terkandung pesan-pesan yang patut
untuk dijadikan sebagai pendidikan nilai karakter
yang mengajarkan untuk kerja keras dan semangat
dalam menghadapi berbagai masalah kehidupan.
Pada intinya tari Pentul Melikan tersebut berfokus
pada ajaran agama Islam yang menjunjung tinggi
kepercayaan kepada Allah SWT.6
Berdasarkan latar belakang itulah peneliti
mengangkat judul “Tari Pentul Melikan Kabupaten
Ngawi Sebagai Media Pendidikan Karakter”. Tujuan
yang ingin dicapai antara lain:
1. Mendeskripsikan pendidikan nilai karakter
yang terkandung dalam tari Pentul Melikan
di Dukuh Melikan, Desa Tempuran,
Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi.
2. Mendeskripsikan makna-makna simbolik
tari Pentul Melikan digunakan sebagai
kurikulum penguatan pendidikan karakter
3. Mengetahui respon masyarakat terhadap tari
Pentul Melikan sebagai media pendidikan
karakter
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode penelitian kualitatif. Sumber yang
didapatkan dalam penelitian ini berupa hasil
wawancara yang mana wawancara tersebut
merupakan sumber primer dalam penelitian ini.
Metode penelitian kualitatif yang digunakan dalam
penelitian ini juga dilakukan dengan beberapa
pertimbangan, pertama, metode kualitatif lebih
mudah dilakukan karena berhadapan langsung
dengan kenyataan, kedua, metode ini menyajikan
secara langsung hubungan antara peneliti dengan
narasumber atau responden, ketiga, metode ini lebih
peka dan dapat menyesuaikan diri dengan banyak
penajaman pengaruh bersama dan terhadap pola-pola
nilai yang dihadapi.7
Wawancara tersebut dilakukan dengan Bapak
Warsono, Bapak Sholikin, Bapak Isnam, Bapak
Purwanto, Bapak Sukiman, Ibu Umi Salamah, untuk

5 Wawancara dengan Bapak Warsono selaku
sesepuh Dukuh Melikan dan mantan pemimpin tari
Pentul Melikan, hari Minggu tanggal 10 Desember
2017.
6 Wawancara dengan Bapak Warsono selaku
sesepuh Dukuh Melikan dan mantan pemimpin tari
Pentul Melikan, hari Minggu tanggal 10 Desember
2017.
7 Lexy. J. Moleong, Metodologi Penelitian
Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002),
hlm. 5.

mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya
mengenai tari Pentul Melikan sebagai media
pendidikan karakter. Wawancara tersebut dilakukan
dengan teknik trianggulasi untuk mendapatkan
keabsahan hasil wawancara yang dilakukan.
Analisis data yang dilakukan dalam penelitian
kualitatif dilakukan saat penelitian berlangsung, dan
setelah selesai pengumpulan data dalam periode
tertentu. Saat berlangsungnya wawancara, jawaban
yang dirasa kurang memuaskan dapat dilengkapi oleh
peneliti sampai mendapatkan jawaban yang lengkap
dan sampai pada tahap dimana data yang diperoleh
peneliti dianggap kredibel.8
HASIL DAN PEMBAHASAN
Secara etimologis karakter berasal dari kata
character yang berasal dari bahasa Yunani yang
berarti alat untuk mengukir, tapi dalam
perkembangannya diartikan sebagai sifat, ciri-ciri
yang menandai kepribadian seseorang dan sekaligus
membedakannya dengan sifat orang lain.9
Pendidikan
karakter dalam kehidupan sehari-hari peranannya
sangatlah penting untuk memupuk perilaku maupun
sikap terpuji dalam masyarakat.
Pendidikan karakter merupakan proses
pemberian tuntunan kepada peserta didik untuk
menjadi manusia seutuhnya yang berkarakter dalam
dimensi hati, pikir, raga, serta rasa dan karsa. 10
Pendidikan karakter disini memberikan pelajaran
moral kepada manusia agar manusia memiliki rasa
simpati, empati kepada sesama, memiliki hati yang
mulia, dan lain sebagainya. Selain itu, karater juga
berkembang dalam diri seseorang berdasarkan
potensi yang dibawa sejak lahir atau dikenal sebagai
karakter dasar yang bersifat biologis.
Griek mengemukakan bahwa karakter dapat
didefinisikan sebagi paduan dari pada segala tabiat
manusia yang bersifat tetap, sehingga menjadi tanda
yang khusus untuk membedakan orang yang satu
dengan yang lain. Kemudia Leonardo A. Sjiamsuri
dalam bukunya Kharisma Versus Karakter yang
dikutip Damanik mengemukakan bahwa karakter
merupakan siapa anda sesungguhnya. Batasan ini
menunjukkan bahwa karakter sebagai identitas yang

8 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif,
(Bandung: Alfabeta, 2014), hlm 91.
9Nyoman Kutha Ratna, Peranan Karya Sastra,
Seni dan Budaya dalam Pendidikan Karakter,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014), hlm. 128.
10Muchlas Samani dan Hariyanto, op.cit, hlm.
45.
dimiliki seseorang yang bersifat menetap sehingga
seseorang atau sesuatu itu berbeda dari yang lain.11
Pendidikan karakter pada dasarnya juga dapat
dilakukan melalui seni tari. Seni tari didalamnya juga
mengajarkan pengalaman-pengalaman kepada peserta
didik yang dapat membuat peserta didik tersebut
dapat memahami pentingnya hubungan antar sesama
manusia, lingkungan dan hubungan dengan sang
pencipta. 12 Pengalaman disini juga bisa diartikan
dalam pengalaman apresiasi maupun pengalaman
berkreasi untuk menghasilkan suatu produk berupa
karya seni.
Seni tari sebagai media pendidikan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk tumbuh dan
berkembang sehingga peserta didik tersebut akan
memiliki kesadaran tentang pentingnya keragaman
dalam hal budaya yang dimiliki oleh daerah lokal
maupun luar daerah. Hal tersebut dapat membentuk
perilaku peserta didik agar peserta didik memiliki
sikap saling menghargai keanekaragaman budaya
yang berkembang didaerahnya.
A. Pendidikan Karakter Yang Terkandung
Dalam Tari Pentul Melikan
Pembelajaran melalui seni tari pada dasarnya
sangat penting karena seni tari mampu membentuk
pribadi dan mental pada anak. Seni tari tersebut
didalamnya mengajarkan kecerdasan sosial dan
kecerdasan emosional yang dapat dituangkan dalam
gerak tari. Pembelajaran tari tersebut cocok
digunakan sebagai media pendidikan karakter karena
pada dasarnya dalam seni tari mengandung berbagai
aspek seperti aspek motorik, aspek kognitif, aspek
sosial dan aspek pengetahuan. Oleh sebab itu,
peranan seni tari dalam pembentukan karakter anak
maupun kepribadian anak sangat penting.
Tari Pentul Melikan didalamnya banyak sekali
mengandung pendidikan karakter yang mana
pendidikan karakter tersebut dapat dilihat dari
berbagai komponen gerakannya yaitu gerakan baris-
berbaris pendidikan karakter yang dapat diambil
adalah sikap disiplin. Gerakan pertama gandengan
tangan pendidikan karakter didalamnya adalah sikap
kerjasama dan gotong royong. Gerakan dan syair lagu
Obah Allah, pendidikan karakter yang dapat diambil

11Anita Yus, Pengembangan Karakter Melalui
Hubungan Anak-Kakek-Nenek, dalam Arismantoro
(Peny), Tinjauan Berbagai Aspek Character
Building, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2008), hlm.
91.
12 Rohmad Mulyana, Mengartikulasikan
Pendidikan Nilai, (Bandung: Alfabeta, 2004), hlm.
119.

AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 6, No. 2, Juli 2018
5
adalah nilai keagamaan dan nilai religius. Gerakan
dan syair lagu insyaflah, pendidikan karakter yang
dapat diambil didalamnya adalah nilai keagamaan
dan nilai religius. Gerakan dan syair lagu tari Pentul
Melikan maju bung, pendidikan karakter yang dapat
diambil didalamnya adalah semangat kebangsaan.
Gerakan dan syair lagu tari Pentul Melikan aku
suka dan sudah jadi, pendidikan karakter yang dapat
diambil didalamnya adalah sikap semangat
kebangsaan, kerja keras dan cinta tanah air.
Pendidikan karakter yang dapat dilihat dari busana
tari Pentul Melikan yang berlubang bagian perut dan
bagian punggung adalah kerja keras yang
menggambarkan seseorang yang bekerja keras
mencangkul disawah sampai punggung seseorang
tersebut berwarna hitam dan mengkilap, hal tersebut
merupakan bukti kerjasama dalam mencari rejeki
untuk makan. Kemudian dilihat dari warna busana
tari Pentul Melikan hitam, merah dan putih, hitam
melambangkan sikap kebijaksanaan, merah
melambangkan keberanian dan putih melambangkan
kejujuran.
Pendidikan karakter juga dapat dilihat dari
gamelan tari Pentul Melikan yaitu kenong,
pendidikan karakter yang dapat diambil dari gamelan
kenong tersebut adalah nilai religius yang dapat
dilihat dari suaranya yaitu nang ning nong yang
berarti berpikiran jernih terhadap Tuhan YME.
Gamelan kendang didalamnya juga mengandung
pendidikan karakter yang dilihat dari suaranya yaitu
ndang ndang ndang, artinya segeralah yang mana
pendidikan karakter yang dapat diambil adalam nilai
keagamaan. Pendidikan karakter juga dapat dilihat
dari topeng Pentul Melikan yang beranekaragam
yang mana menggambarkan sikap toleransi dan
menghargai perbedaan walaupun berbeda tetapi
meliliki tujuan yang sama.
Pendidikan karakter dalam tari Pentul Melikan
tersebut juga dapat dilihat dari syair lagu tari Pentul
Melikan yaitu “hai kawan-hai kawan,” “sebagai
anak” bangsa,” “merdeka-merdeka” sluruhnya,
“itulah tekad kita,” “tentara dan rakyat berjuang,”
“sampai akhir perang,” “gembira-gembira
waspada-waspada,” “siap sedia negara,” “marilah
bersatu semua,” “membangun negara kita,”
“berpegang pada Pancasila,” “demi kesatuan
bangsa,” “majulah-majulah “nusantara jaya.
Pendidikan karakter yang dapat diambil
didalamnya adalah sikap cinta tanah air dan bangsa.
Pada dasarnya, tari Pentul Melikan ini berisi
mengenai atau menggambarkan tentang perjuangan
masyarakat atau bangsa Indonesia dalam menghadapi
penjajah untuk mencapai kemerdekaan Indonesia,
mulai dari menggambarkan barisan TNI, kerjasama
masyarakat Indonesia dan kekompakannya,
menyadarkan masyarakat agar selalu percaya kepada
Allah SWT, menggambarkan semangat perjuangan
masyarakat Indonesia sampai menggambarkan luapan
kegembiraan masyarakat Indonesia karena telah
mampu mencapai cita-cita kemerdekaan Indonesia
dengan berbagai bentuk pengorbanan.
B. Makna-makna simbolik tari Pentul Melikan
dalam kurikulum penguatan pendidikan
karakter
Makna pada dasarnya sangat berkaitan erat
dengan suatu kesenian dan kebudayaan. Suatu
kesenian dan kebudayaan didalamnya juga terdapat
makna yang digunakan untuk menyampaikan hal-hal
atau isi yang ada dalam kesenian dan kebudayaan
tersebut.Tari Pentul Melikan didalamnya terdapat
banyak sekali makna-makna simbolik baik dilihat
dari gerakannya, gamelan, busana dan topeng Pentul
Melikan yang telah dijelaskan pada subab
sebelumnya yang mana makna-makna simbolik yang
terkandung dalam tari Pentul Melikan banyak sekali
terdapat pendidikan karakter yang digunakan sebagai
penguatan dan diajarkan kepada peserta didik agar
mempunyai moral yang baik.
Pada dasarnya makna-makna simbolik yang
terkandung dalam tari Pentul Melikan juga mampu
digunakan sebagai kurikulum penguatan pendidikan
karakter sikap sosial dan spiritual karena didalamnya
diajarkan kepada peserta didik untuk memiliki
kemandirian, yang mana kemandirian dalam hal ini
yang berkaitan dengan tari Pentul Melikan peserta
didik harus mampu belajar mandiri dengan tidak
bergantung pada kemampuan orang lain, namun
peserta didik diajarkan agar tidak bergantung dengan
orang lain terus-menerus. Makna-makna simbolik
yang terkandung dalam tari Pentul Melikan juga
sangat erat kaitannya dengan Allah SWT, oleh karena
itu tari Pentul Melikan sangat cocok digunakan
sebagai kurikulum penguatan pendidikan karakter,
yang mana sejak jaman dahulu hingga sekarang tari
Pentul Melikan masih kental sekali dengan nilai
religius agar selalu taat dengan ajaran Allah SWT.
Nilai religius atau nilai keagamaan tersebut
merupakan landasan yang utama bagi anak agar anak
tersebut bisa memupuk kepribadian yang bermoral
baik. Apabila anak tersebut sikap sosial maupun
kecerdasannya baik di mata masyarakat, namun
apabila tidak memiliki karakter keagamaan pada
dasarnya kepribadian anak tersebut bisa dinggap
kurang baik, karena semua aktivitas maupun perilaku
manusia didunia ini tidak luput dari bantuan dan
pengawasan Allah SWT sebagai sang pencipta alam
semesta ini. Oleh karena itu, manusia sebagai ciptaan
Allah SWT harus selalu taat pada semua ajaran Allah
SWT dan senantiasa menjauhi semua laranganNya.
Tari Pentul Melikan didalamnya terdapat
makna-makna simbolik atau pendidikan nilai karakter
yang patut diajarkan kepada peserta didik yang
meliputi pendidikan karakter keagamaan, jujur,
disiplin, kerja keras, toleransi, cinta tanah air,
semangat kebangsaan, tanggungjawab, berani,
mandiri, kerja sama, gotong royong dan lain
sebagainya. Pendidikan karakter yang terdapat dalam
tari Pentul Melikan tersebut bisa digunakan atau
dimasukkan dalam kurikulum penguatan pendidikan
karakter seperti halnya dimasukkan atau dicantumkan
dalam Kompetensi Inti (KI) dalam setiap
pembelajaran atau mata pelajaran yang diajarkan
kepada peserta didik yang dapat diajarkan secara
tidak langsung dengan cara keteladanan, pembiasaan
dan budaya sekolah.
Tujuan pengembangan Kurikulum 2013 ini
memfokuskan untuk pembentukan karakter pada
peserta didik. 13 Oleh karena itu, dalam setiap
pelajaran atau pengajaran yang dilakukan oleh guru,
harus selalu ditanamkan berbagai karakter yang
tercantum pada Kompetensi Inti kedua yang harus
dicapai oleh peserta didik. Penanaman karakter
kepada peserta didik merupakan hal yang tidak
mudah karena membutuhkan kesabaran dalam
pengajarannya.
Pusat Kurikulum menyarankan mengenai
pendidikan karakter apabila diimplementasikan
dalam satuan pendidikan nilai-nilai karakter yang
diajarkan dimulai dari nilai yang esensial,
sederhana,14 dan mudah dilaksanakan sesuai kondisi
masing-masing sekolah, misalnya peserta didik
diajarkan untuk disiplin, dalam hal ini mematuhi
semua aturan yang berlaku dalam lingkungan
sekolah. Hal tersebut jika dikaitkan dengan tari
Pentul Melikan dalam gerakan tari Pentul Melikan
juga terdapat gerakan baris-berbaris yang juga
menggambarkan kedisiplinan, sehingga sangat cocok
diajarkan kepada peserta didik sebagai penguatan
pendidikan karakter agar anak memiliki perilaku atau

13 Nurdina Hanifa dan Julia, Prosiding Seminar
Nasional Pendidikan Dasar Membedah Anatomi
Kurikulum 2013 untuk Membangun Masa Depan
Pendidikan yang Lebih Baik, (Jakarta: UPI
Sumedang Press, 2014), hlm. 267
14Muchlas Samani dan Hariyanto, op.cit, hlm.
52.
moral disiplin dalam berperilaku maupun
beraktivitas.
Apa yang disebut nilai-nilai karakter itu dalam
pendidikan karakter baik di Indonesia maupun di
Barat merupakan muatan kurikulum yang harus
diajarkan kepada peserta didik, baik dalam
kesempatan latihan atau disajikan secara terpadu
dalam setiap bahan ajar. Tari Pentul Melikan
didalamnya banyak sekali makna simbolik yang
berkaitan dengan keagamaan, patriotisme atau cinta
tanah air, jujur, disiplin, menghargai perbedaan, dan
lain sebagainya. Implementasi pembelajaran yang
berkaitan dengan moral tersebut diintegrasikan dalam
kurikulum. Pendekatan yang digunakan adalah
menerapkannya dalam mata pelajaran yang cocok
dan sesuai dengan nilai-nilai tersebut. Misalnya saja,
nilai patriotisme atau cinta tanah air tersebut
diajarkan dalam mata pelajaran kewarganegaraan
atau PPKn, nilai religius atau yang berkaitan dengan
keagamaan diajarkan dalam mata pelajaran agama
Islam (PAI).
C. Respon Masyarakat Terhadap Tari Pentul
Melikan Sebagai Media Pendidikan
Karakter
Tari Pentul Melikan yang berkembang di Dukuh
Melikan Desa Tempuran Kecamatan Paron
Kabupaten Ngawi pada dasarnya juga digunakan
sebagai media pendidikan karakter. Media
pendidikan karakter yang menggunakan tari Pentul
Melikan tersebut juga sudah banyak disadari oleh
masyarakat, khususnya adalah masyarakat di Dukuh
Melikan, Desa Tempuran Kecamatan Paron,
walaupun hanya sebagian masyarakat saja yang
masih mengetahuinya. Masyarakat di Dukuh Melikan
juga menyadari bahwasannya anak-anak di Melikan
ini perilaku dan tingkahlakunya perlu diperbaiki agar
menjadi lebih baik lagi.
Tari Pentul Melikan tersebut juga disadari oleh
masyarakat bahwasannya didalamnya terdapat pesan
moral khususnya adalah moral yang ditujukan kepada
Allah SWT sebagai sang pencipta alam semesta ini,
karena pada dasarnya jaman dahulu tari Pentul
Melikan juga digunakan sebagai sarana penyebar
agama Islam di Dukuh Melikan. 15 Penyebar agama
Islam tersebut pada dasarnya digunakan untuk
membentuk karakter masyarakat Dukuh Melikan agar
mereka memiliki karakter yang dilakukan
berdasarkan ajaran agama, karena pada dasarnya
masyarakat Dukuh Melikan pada jaman dahulu
banyak yang belum mengenal agama sehingga

15 Wawancara Ibu Umi Salamah selaku
masyarakat umum Dukuh Melikan, 02 Februari 2018.

mereka menggunakan tari Pentul Melikan untuk
menanamkan karakter keagamaan pada masyarakat
sekitar.
Menurut hasil wawancara yang telah didapatkan
oleh peneliti, masyarakat Dukuh Melikan tersebut
memiliki respon maupun pemahaman yang baik
terhadap tari Pentul Melikan sebagai media
pendidikan karakter. Masyarakat juga mengetahui
bahwasannya dalam tari Pentul Melikan tersebut
terdapat pendidikan-pendidikan karakter yang baik
untuk diajarkan dan diterapkan kepada anak cucu
mereka. Pemahaman masyarakat mengenai
pendidikan karakter melalui tari Pentul Melikan
tersebut ternyata sudah dipahami sejak jaman dahulu
mengingat dalam tari Pentul Melikan terdapat ajaran-
ajaran baik untuk menjunjung ajaran agama Islam
agar menjadi manusia yang tidak sesat jalan. Banyak
masyarakat yang menyadari bahwasannya setelah
diajarinya pendidikan karakter anak-anak disana juga
berusaha menerapkannya dalam kehidupan.
Menurut hasil wawancara dengan beberapa
masyarakat umum di Dukuh Melikan tersebut,
mereka sangat paham bahwasannya dalam tari Pentul
Melikan ada pendidikan nilai karakter yang patut
untuk diajarkan kepada seluruh masyarakat Melikan.
Masyarakat disana juga menyadari bahwasannya
pendidikan karakter yang terkandung dalam tari
Pentul Melikan tidak hanya dilihat dari gerakannya
saja melainkan juga dapat dilihat dari topeng Pentul
Melikannya. Masyarakat disana juga senang sekali
karena tari Pentul Melikan menjadi media belajar
penanaman karakter baik untuk masyarakat sekitar
dan anak-anak agar menyadari bahwasannya perilaku
dan moral baik itu harus dimiliki oleh setiap orang
dan harus dilakukan atau diterapkan dalam kehidupan
masyarakat 16 , karena pada dasarnya pesan-pesan
karakter yang ada dalam tari Pentul Melikan tersebut
dapat dijadikan landasan berperilaku baik karena
sudah disesuaikan atas aturan-aturan yang berlaku di
lingkungan Dukuh Melikan tersebut.
Pendidikan karakter religius yang diajarkan
melalui tari Pentul Melikan mulai sejak jaman dahulu
hingga sekarang ini masih dilakukan dan diterapkan
oleh masyarakat sekitar yang ada di Dukuh Melikan
ini. Karakter-karakter religius atau keagamaan
tersebut tumbuh dan berkembang serta menjadi
karakter yang harus dimiliki oleh setiap warga yang
ada di Dukuh Melikan. oleh karena itu, kesadaran
masyarakat yang ada di Dukuh Melikan tersebut
terkait dengan tari Pentul Melikan sebagai media

16 Wawancara Bapak Purwanto, selaku
masyarakat biasa dan pengrajin Topeng, 01 Februari
2018.
pendidikan karakter sudah disadari oleh masyarakat
sekitar sejak jaman dahulu, sehingga masyarakat
Dukuh Melikan sangat antusias dan setuju jika tari
Pentul Melikan tersebut mengajarkan pendidikan
yang berkaitan dengan menumbuhkan jiwa karakter
anak yang baik karena moral tersebut dapat dijadikan
bekal dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
PENUTUP
Simpulan
Tari Pentul Melikan merupakan tarian daerah
yang berkembang di Dukuh Melikan, Desa
Tempuran, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi
yang mana tarian tersebut diciptakan oleh sesepuh
Melikan yaitu kyai Munajah yang kira-kita sudah
berumur lebih kurang 64 tahun lamanya. Tari Pentul
Melikan didalamnya mengandung banyak sekali
pendidikan karakter yang dapat dipelajari dan
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan
karakter tersebut dapat dilihat dari gerakan, busana,
syair lagunya serta alat musik atau gamelan tari
Pentul Melikan dan topeng Pentul Melikan. Gerakan
tari Pentul Melikan mengandung banyak pendidikan
karakter diantaranya adalah sikap disiplin, gotong-
royong, dam kerja sama. Selain itu topeng Pentul
Melikan didalamnya juga mengajarkan toleransi atau
menghargai perbedaan, suku, ras dan perilaku sesama
manusia.
Makna-makna simbolik yang terkandung dalam
tari Pentul Melikan pada dasarnya juga cocok
digunakan sebagai kurikulum penguatan pendidikan
karakter. Hal tersebut juga dibuktikan dengan adanya
Kompetensi Inti kedua baik dalam jenjang SD, SMP
maupun jenjang SMA, yang mana didalamnya juga
mengajarkan sikap jujur, disiplin, kerjasama, percaya
diri, gotong royong dan lain sebagainya seperti yang
terdapat dalam makna-makna simbolik atau pesan-
pesan moral yang terdapat dalam tari Pentul Melikan.
Hal tersebut diajarkan secara tidak langsung dengan
pembiasaan, keteladanan, dan lain sebagainya. Selain
itu juga mampu dicantumkan atau dimasukkan
kedalam mata pelajaran yang sesuai dengan
karakteristik pendidikan karakter tersebut seperti
pada mata pelajaran PAI mupun PPKn.
Tari Pentul Melikan sebagai media pendidikan
karakter oleh masyarakat sekitar Dukuh Melikan juga
sudah dipahami dan disadarinya sejak jaman dahulu
karena bahwasannya tari Pentul Melikan pada jaman
dahulu juga digunakan sebagai media untuk penyebar
agama Islam dan dakwah di Dukuh Melikan ini.
Penyebar agama Islam tersebut pada dasarnya
digunakan untuk membentuk karakter masyarakat
Melikan agar mereka memiliki karakter yangdilakukan berdasarkan ajaran agama, karena pada
dasarnya masyarakat Melikan pada jaman dahulu
banyak yang belum mengenal agama sehingga
mereka menggunakan tari Pentul Melikan untuk
menanamkan karakter keagamaan pada masyarakat
sekitar. Tari Pentul Melikan sebagai media
pendidikan karakter tersebut juga sangat disetujui
oleh masyarakat sekitar bahwasannya hal tersebut
merupakan hal yang sangat penting untuk
menanamkan karakter baik kepada anak cucu mereka
agar mereka senantiasa memiliki moral yang baik
dalam berbicara maupun bersikap dengan orang lain.
Saran
Tari Pentul Melikan merupakan tarian asli
yang berasal dari Dukuh Melikan, Desa
Tempuran, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi
yang keberadaannya masih belum banyak
diketahui oleh orang banyak. Tari Pentul
Melikan ini keberadaannya harus tetap
dilestarikan agar tidak tergeser dengan budaya
modern yang semakin berkembang ini, maka
peneliti memberikan saran sebagai berikut :
1. Pemerintah Kabupaten Ngawi juga harus
aktif dan perlu membuat buku-buku khusus
mengenai tari Pentul Melikan agar tari
Pentul Melikan tersebut arsip-arsipnya untuk
masa mendatang tersedia, karena mengingat
para sesepuh tari Pentul Melikan juga sudah
tua dan sangat terbatas sekali maka perlu
adanya tindak lanjut dengan salah satu cara
membuat buku tentang tari Pentul Melikan.
Misalnya apabila buku-buku sudah terbuat
maka kemudian di sebarkan ke sekolah-
sekolahan seluruh Kabupaten Ngawi supaya
anak-anak sekolah mengetahui dan dapat
menjadi generasi penerus tari Pentul
Melikan, sehingga tidak hanya anak-anak
sekolah di Kecamatan Paron saja
penerusnya.
2. Bagi masyarakat dan generasi penerus di
Kabupaten Ngawi dapat melestarikan kesenian
tradisional yang dimiliki khususnya tari Pentul
Melikan, yaitu dengan cara belajar dari
pertunjukkan yang disampilkan dan
mempunyai rasa tanggung jawab yang dapat
diharapkan dan lebih memahami pentingnya
keberadaan seni serta nilai-nilai budaya seni
tradisional tari Pentul Melikan yang lahir
ditengah-tengah masyarakat Kabupaten
Ngawi.
DAFTAR PUSTAKA
Almusanna. Revitalisasi Kurikulum Muatan Lokal
untuk Pendidikan Karakter.
(___________).
Hanifa, Nurdina dan Julia. 2014. Prosiding
Seminar Nasional Pendidikan Dasar
Membedah Anatomi Kurikulum 2013
untuk Membangun Masa Depan
Pendidikan yang Lebih Baik, (Jakarta:
UPI Sumedang Press).
J. Moleong, Lexy. 2002. Metodologi Penelitian
Kualitatif. (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya).
Kutha Ratna, Nyoman. 2014. Peranan Karya
Sastra, Seni dan Budaya dalam
Pendidikan Karakter. (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar).
Mulyana, Rohmad . 2004. Mengartikulasikan
Pendidikan Nilai, (Bandung: Alfabeta).
Samani, Muchlas dan Hariyanto. 2013. Konsep
dan Model Pendidikan Karakter.
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya).
Sugiyono. 2014. Memahami Penelitian Kualitatif.
(Bandung: Alfabeta).
Wawancara Ibu Umi Salamah selaku masyarakat
umum Dukuh Melikan, 02 Februari
2018.
Wawancara Bapak Purwanto, selaku masyarakat
biasa dan pengrajin Topeng, 01 Februari
2018.
Wawancara dengan Bapak Warsono selaku
sesepuh Dukuh Melikan dan mantan
pemimpin tari Pentul Melikan, hari
Minggu tanggal 10 Desember 2017.
Yus, Anita. 2008. Pengembangan Karakter
Melalui Hubungan Anak-Kakek-Nenek,
dalam Arismantoro (Peny), Tinjauan
Berbagai Aspek Character Building,
(Yogyakarta: Tiara Wacana).
TARI PENTUL MELIKAN KABUPATEN NGAWI SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN
KARAKTER
YETI RAHMAWATI
Jurusan Pendidikan Sejarah
Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum
Universitas Negeri Surabaya
Email : ytdieztra@yahoo.co.id
Agus Trilaksana
S-1 Pendidikan Sejarah, Fakultas Ih plmu Sosial dan Hukum
Universitas Negeri Surabaya
Abstrak
Tari Penthul Melikan sebagai media pendidikan
 sangat penting pe
ranannya karena dalam tari Pentul
Melikan banyak Sekali pesan-pesan moral yang dapat digunakan sebagai media untuk memupuk kepribadian anak
agar memiliki sikap dan perilaku yang mulia. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini yaitu (1) Apakah
pada Tari Pentul Melikan terdapat nilai-nilai karakter untuk penguatan pendidikan karakter. (2) Apakah makna-
makna simbolik tari Pentul Melikan dapat menjadi kurikulum penguatan pendidikan karakter. (3) Bagaimana respon
masyarakat di Dukuh Melikan, Desa Tempuran, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi terhadap tari Pentul Melikan
sebagai media pendidikan karakter.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa (1) Tari Pentul Melikan didalamnya memuat pendidikan
karakter yang dapat dilihat dari gerakan tari Pentul Melikan, gamelan, busana dan warna busana tari Pentul Melikan
dan topeng Pentul Melikan. Pendidikan karakter tersebut diantaranya adalah keagamaan, toleransi, disiplin, jujur,
kerja keras, cinta tanah air, semangat kebangsaan, gotong royong, tanggungjawab. (2) Tari Pentul Melikan pada
dasarnya juga dapat dijadikan sebagai kurikulum penguatan karakter anak yang bisa dimasukkan dalam Kompetensi
Inti (KI) kedua dalam kurikulum 2013 dan dapat dimasukkan dalam bahan ajar yang dapat diajarkan secara tidak
langsung melalui pembiasaan dan keteladanan. (3) Masyarakat Dukuh Melikan sudah memahami dan mengetahui
sejak jaman dahulu jika tari Pentul Melikan digunakan sebagai media pendidikan karakter dan diajarkan
implementasinya dalam kehidupan sehari-hari.
Kata Kunci : Tari Pentul Melikan, Pendidikan Karakter, Respon Masyarakat
Abstract
Pentul Melikan dance as a medium of character education is very important role because in Pentul dance
Melikan lot of moral messages that can be used as a medium to nurture the child's personality to have a noble
attitude and behavior. The problems discussed in this research are (1) Whether in Pentul Melikan Dance there are
character values for strengthening character education. (2) What are the symbolic meanings of Pentul Melikan
dance can be a curriculum for strengthening character education. (3) How is the response of the community in
Hamlet Melikan, Tempuran village, Paron Subdistrict, Ngawi District to Melayu Pentul Dance as a medium of
character education.
The result of this research can be concluded that (1) Pelul Melian Dance in it contains character education
which can be seen from dance movement of Pentul Melikan, gamelan, fashion and color of dance clothing of Pentul
Melikan and Pentul Melikan mask. Character education such as religious, tolerance, discipline, honest, hard work,
love the homeland, the spirit of nationalism, mutual cooperation, responsibility. (2) The Pentul Melan Dance
basically can also be used as a curriculum for strengthening the character of a child that can be included in the
second Core Competence (KI) in the 2013 curriculum and can be included in teaching materials that can be taught
indirectly through habituation and modeling. (3) Melikan community already understand and know since antiquity if
dance Pentul Melikan used as media of character education and taught its implementation in everyday life.
Keywords: Pentul Melikan Dance, Character Education, Community Response
PENDAHULUAN
Membicarakan masalah karakter merupakan hal
sangat penting dan mendasar bagi kehidupan.
Karakter adalah mustika hidup yang membedakan
manusia dengan binatang. Manusia tanpa karakter
adalah manusia yang sudah “membinatang”. Orang￾orang yang berkarakter kuat dan baik secara
individual maupun secara sosial ialah mereka yang
memiliki akhlak, moral, dan budi pekerti luhur yang
baik. Pendidikan karakter merupakan pendidikan
yang mengembangkan karakter yang mulia (good
character) dari peserta didik dengan mempratikkan
dan mengajarkan nilai-nilai moral dan pengambilan
keputusan yang beradab dalam hubungan dengan
sesama manusia maupun dalam hubungannya dengan
Tuhannya.1
Manusia dituntut untuk berperilaku baik dengan
sesamanya agar terjalin hubungan yang harmonis
antara satu dengan lainnya. Pendidikan pada dasarnya
merupakan hal yang penting dalam kehidupan
manusia. Pendidikan karakter juga dapat
dilaknasanakan dalam berbagai bentuk pengajaran
seperti pengajaran dikelas, ekstrakurikuler, out bond
dan lain sebagainya. Pendidikan juga merupakan hak
asasi manusia yang patut untuk didapatkan oleh
setiap manusia. Diseluruh dunia tujuan pendidikan
adalah cerdas dan berperilaku baik, artinya manusia
dan masyarakat di mana pun dimuka bumi ini tidak
ada yang mengharapkan anak cucunya dan generasi
penerusnya tidak terdidik.
Istilah karakter pada dasarnya bermula dari arah
kebijakan pembangunan nasional yang dibentuk atau
dicanangkan oleh pemerintah. Bermula dari Arah
Kebijakan Pendidikan Nasional pada tahun 2010-
2014 yaitu “penerapan metodologi pendidikan akhlak
mulia dan karakter bangsa”. Istilalah karakter
tersebut lebih dekat kaitannya dengan psikologis
manusia, yang kemudia dijadikan kedalam ranah
kebudayaan termasuk didalamnya juga seni tari. Nilai
kebudayaan yang dihasilkan dari seni tari dianggap
memiliki porsi yang tinggi untuk menumbuhkan
ketahanan bangsa, meningkatkan kesejahteraan
masyarakat yang dapat dipelajari dari komponen￾komponen seni tari yang didalamnya mengandung
banyak sekali pesan-pesan moral.
Pendidikan karakter pada dasarnya telah menjadi
masalah diberbagai negara. Pendidikan karakter
merupakan bagian esensial yang menjadi tugas

1Muchlas Samani dan Hariyanto, Konsep dan
Model Pendidikan Karakter, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2013), hlm. 44.
sekolah, tetapi selama ini masih kurang perhatian.
Akibat dari minimnya perhatian tersebut terhadap
pendidikan karakter dalam ranah persekolahan,
sebagaimana telah dikemukakan oleh Lickona2
, telah
menyebabkan berkembangnya berbagai penyakit
sosial ditengah masyarakat yang mana di era
sekarang ini peserta didiklah yang banyak terlibat
didalamnya. Sekolah pada dasarnya tidak
berkewajiban untuk meningkatkan pencapaian
akademis saja, namun juga pembentukan karakter
anak yang perlu diutamakan.
Fakta-fakta seputar kemerosotan karakter
menunjukkan bahwa ada kegagalan pada institusi
pendidikan dalam hal menumbuhkan manusia
Indonesia yang berkarakter dan berakhlak mulia. Hal
ini disebabkan karena apa yang diajarkan disekolah
tentang pengetahuan agama dan pendidikan moral
belum berhasil untuk membentuk manusia yang
berkarakter. Perkembangan jaman yang semakin
maju ini banyak membawa dampak positif dan
negatif kepada masyarakat Indonesia khususnya para
peserta didik yang semakin hari mulai mengabaikan
norma-norma yang berkembang dan berlaku dalam
kehidupan masyarakat.
Hal tersebut sudah sangat fatal akibatnya dan
banyak anak-anak sekolah yang terlibat didalamnya
seperti memakai”
narkoba, pelecehan seksual yang
dilakukan oleh anak-anak sekolah, membolos
sekolah, pornografi, kebiasaan mencontek lain
sebagainya. akibat yang ditimbulkan dari perilaku
tersebut cukup serius dan tidak dapat dianggap lagi
sebagai suatu persoalan sederhana karena tindakan
tersebut merupakan tindakan yang menjurus dalam
tindakan kriminal. Perilaku-perilaku tersebut
menandai bahwasannya”karakter￾karakter”anak”bangsa” “sebagai” “penerus bangsa
Indonesia mulai tercemari oleh hal-hal yang tidak
baik atau mulai luntur, sehingga diperlukan
pendidikan karakter untuk mengembalikan karakter
mulia yang dimiliki anak bangsa.
Tari merupakan kesenian daerah yang sangat
penting peranannya dalam kehidupan manusia baik
dapat digunakan sebagai hiburan ataupun sebagai
pengiring upacara adat yang berkembang di suatu
daerah tertentu dan dapat dijadikan juga sebagai
pendidikan untuk menumbuhkan nilai karakter pada
peserta didik, sehingga tidak heran jika di setiap
daerah di Indonesia memiliki tarian khas masing￾masing yang sangat penting perannya bagi kehidupan
sehari-hari.

2 Almusanna, Revitalisasi Kurikulum Muatan
Lokal untuk Pendidikan Karakter, (___________)
Tari tumbuh dan berkembang di seluruh
Indonesia dan merupakan salah satu warisan
kebudayaan yang patut untuk dilestarikan
keberadaannya serta dikembangkan selaras dengan
perkembangan masyarakat yang telah mengalami
berbagai perubahan dan perkembangan. Tari sebagai
sarana untuk menumbuhkan nilai karakter pada anak
merupakan hal yang menyenangkan karena disajikan
dengan gerakan yang indah, sehingga anak secara
otomatis akan melaksanakan kaidah-kaidah yang
terdapat dalam seni tari tersebut.
Salah satunya adalah tari Pentul Melikan yang
berkembang di Dukuh Melikan Desa Tempuran
Kecamatan Paron Kabupaten Ngawi yang juga cocok
digunakan sebagai pendidikan karakter. Tari Pentul
Melikan tersebut didalamnya memiliki pesan-pesan
moral maupun pendidikan nilai karakter yang patut
untuk diajarkan kepada masyarakat maupun peserta
didik sebagai landasan dalam memupuk sikap mulia
untuk diterapkan dalam kehidupan masyarakat.
Tari Pentul Melikan yang ada di daerah Ngawi
merupakan salah satu tarian tradisional yang masih
berkembang di Dukuh Melikan Desa Tempuran,
Kecamatan Paron tetapi keberadaanya masih belum
diketahui oleh orang banyak dan belum begitu
populer dikalangan masyarakat. Tari Pentul Melikan
tersebut diciptakan sejak tahun 1952 yang diciptakan
oleh sesepuh Desa Tempuran yaitu Kyai Munajah.3
Tari Pentul Melikan ini usianya sudah mencapai 64
tahun dan sampai sekarang masih berkembang di
Dukuh Melikan
Al Kahfi – الكهف
1. alhamdu lillaahi alladzii anzala ‘alaa ‘abdihi alkitaaba walam yaj’al lahu ‘iwajaan

2. qayyiman liyundzira ba/san syadiidan min ladunhu wayubasysyira almu/miniina alladziina ya’maluuna alshshaalihaati anna lahum ajran hasanaan

3. maakitsiina fiihi abadaan

4. wayundzira alladziina qaaluu ittakhadza allaahu waladaan

5. maa lahum bihi min ‘ilmin walaa li-aabaa-ihim kaburat kalimatan takhruju min afwaahihim in yaquuluuna illaa kadzibaan

6. fala’allaka baakhi’un nafsaka ‘alaa aatsaarihim in lam yu/minuu bihaadzaa alhadiitsi asafaan

7. innaa ja’alnaa maa ‘alaa al-ardhi ziinatan lahaa linabluwahum ayyuhum ahsanu ‘amalaan

8. wa-innaa lajaa’iluuna maa ‘alayhaa sha’iidan juruzaan

9. am hasibta anna ash-haaba alkahfi waalrraqiimi kaanuu min aayaatinaa ‘ajabaan

10. idz awaa alfityatu ilaa alkahfi faqaaluu rabbanaa aatinaa min ladunka rahmatan wahayyi/ lanaa min amrinaa rasyadaan

Kamis, 25 Oktober 2018

SOAL PEDAGOGIK & JAWABAN

PERKEMBANGAN KOGNITIF PESERTA DIDIK


1.        Pernyataan berikut yang menjelaskan makna istilah kognitif adalah….

A.      kemampuan berkomunikasi

B.       Kemampuan untuk memecahkan masalah

C.       kemampuan berinteraksi

D.      kemampuan untuk mengintegrasikan diri


2.        Perkembangan kognitif merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam perkembangan peserta didik. Faktor utama yang mempengaruhi perkembangan kognitif anak adalah.....

A.      inspirasi

B.       budaya

C.       inspirasi

D.      pengasuhan dan lingkungan


3.        Kemampuan berfikir untuk mengoperasikan kaidah-kaidah logika tapi masih terkait dengan obyek-obyek bersifat konkrit merupakan ciri-ciri kemampuan anak berusia

A.      0 - 2 tahun

B.       2 -- 7 tahun

C.       7 -- 11/12 tahun

D.      11/12/ -- 14/15 tahun


4.        Menggunakan potongan sapu lidi, kelereng, globe, gambar-gambar yang menyangkut pembelajaran IPA serta IPS sebagai media adalah sesuai dengan tahapan perkembangan berfikir anak yang dikenal sebagai tahapan

A.      Anak memahami bilangan dan angka tetapi masih terkait dengan obyek bersifat kongkrit (operasional konkrit)

B.       Pengamatan dan penginderaan yang intensif terhadap lingkunganya (sensomotor)

C.      Dominasi pengamatan bersifat egosentris

D.      Kemampuan mengoperasikan kaidah logika yang tidak terikat lagi dengan obyek yang bersifat konkrit (operasional formal)

BACA: PEMBAHASAN SOAL / RINGKASAN MATERI PERKEMBANGAN KOGNITIF


SOAL KOMPETENSI PEDAGOGIK PERKEMBANGAN SOSIAL-EMOSIONAL PESERTA DIDIK


5.        Kemampuan peserta didik untuk membina hubungan dan kemampuan memotivasi diri termasuk kecerdasan….

A.      Kognitif

B.       Sosial

C.      Emosional

D.      moral


6.        Seorang peserta didik selalu ingin mendominasi dalam suatu kelompok belajar. Dia tidak memberi kesmpatan anggota lain untuk mengemukakan pendapat. Jika teman lain yang memimpin dan mengendalikan jalannya diskusi, ia memisahkan diri dan cenderung belajar sendiri.

Peserta didik tersebut mengalami permasalahan dalam perkembangan

A.      sosial-emosional

B.       kognitif

C.       moral

D.      spritual 

BACA PEMBAHASAN PERKEMBANGAN SOSIAL-EMOSIONAL ANAK


SOAL PERKEMBANGAN MORAL PESERTA DIDIK


7.             Peserta didik telah memiliki yang memiliki moralitas benar-benar diinternalisasikan dan tidak didasarkan pada standar-standar orang lain. Dia mengenal tindakan moral alternatif, menjajaki pilihan-pilihan, dan kemudian memutuskan berdasarkan suatu kode moral pribadi.

Hal ini merupakan contoh perilaku moral-spritual pada tahapan ...

a.        penalaran pascakonvensional

b.        penalaran konvensional

c.         penalaran prakonvensional

d.        penalaran interkonvensional


8.        Individu memandang apa yang diharapkan oleh keluarga, kelompok, masyarakat dan bangsa serta setia mendukung aturan social bukan hanya untuk ketenangan tetapi disadari sebagai sesuatu yang berharga.

Pernyataan tersebut merupakan tahapan perkembangan moral

a.         Prakonvensional

b.        Konvensional

c.         Pascakonvensional

d.        Interkonvensional

BACA: PERKEMBANGAN MORAL PESERTA DIDIK


SOAL KESULITAN BELAJAR SISWA


9.        Memaksimalkan kegiatan ekstrakurikuler, melakukan rekreasi dengan guru, dan melakukan kegiatan informal lainnya memiliki fungsi untuk mengatasi kesulitan belajar dalam hal ….

A.      mengemukakan gagasan

B.       mengaktualisasikan diri

C.       penciptaan hubungan yang baik

D.      menformulasikan tindakan


10.    Seorang peserta didik mampu mendengarkan informasi yang disampaikan oleh guru tetapi pada saat ditanya ia tidak mengerti apa yang ia dengar. Peserta didik tersebut mengalami kesulitan/ gangguan belajar dalam hal ....

A.      kesulitan akademis

B.       gangguan simbolik

C.       gangguan nonsimbolik

D.      gangguan sosial
11.    Perbedaan antara konseling dan wawancara terletak pada maksud dan tujuannya. Tujuan konseling adalah....

A.      Membantu siswa agar dapat memecahkan masalah pribadinya

B.       Menbantu siswa agar dapat melakukan penyesuaian diri dengan lingkungannya

C.      Membantu siswa agar dapat mengatasi kesulitan belajar

D.      Membantu siswa agar memperoleh informasi tertentu


12.    Cara yang yang paling cepat dan akurat yang digunakan untuk mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik yang bersumber dari faktor sosial adalah …

A.      sosiometri

B.       angket

C.       wawancara

D.      brainstorming

BACA : PEMBAHASAN/ MATERI KESULITAN BELAJAR SISWA


SOAL TEORI BELAJAR


13.        Teori ini memandang belajar sebagai hasil dari pembentukan hubungan antara rangsangan dari luar (stimulus) dan balasan dari siswa (response) yang dapat diamati. Semakin sering hubungan (bond) antara rangsangan dan balasan terjadi, maka akan semakin kuatlah hubungan keduanya (law of exercise). Teori belajar yang dimaksud adalah…

A.      Behaviorisme

B.       Humanistik

C.       Sibernetik

D.      Kontruktivisme


14.    Di dalam proses pembelajaran, para siswa dihadapkan dengan situasi di mana ia bebas untuk mengumpulkan data, membuat dugaan (hipotesis), mencoba-coba (trial and error), mencari dan menemukan keteraturan (pola), menggeneralisasi atau menyusun rumus beserta bentuk umum, membuktikan benar tidaknya dugaannya itu. Hal ini merupakan penerapan teori belajar….

A.      Sibernetik

B.       Humannistik

C.       Behaviorisme

D.      Konstruktivisme


15.    Menurut teori ini, peranan guru dalam pembelajaran adalah sebagai fasilitator, motivator, dan memberikan kesadaran mengenai makna kehidupan pada siswa. Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya bukan dari sudut pandang pengamatnya. Teori belajar ini adalah ….

A.      Humanistik

B.       Konstruktivisme

C.       kognitivisme

D.      Nativisme


16.    Pada masa kini siswa dituntut untuk dapat belajar setiap saat dan bisa terjadi di manapun. Hal ini terjadi karena kemajuan teknologi yang memungkinkan belajar jarak jauh dalam jaringan atau online. Pernyataan diatas sejalan dengan teori belajar ….

A.      Sibernetik

B.       Konstruktivisme

C.       Behaviorisme

D.      Kognitivisme 


17.    Pendapat yang menyatakan bahwa pengetahuan atau pengalaman yang baru dapat terkait dengan pengetahuan lama yang sudah ada di dalam struktur kognitif seseorang adalah teori belajar…

A.      Behaviorisme

B.       Konstruktivisme

C.      Kognitivisme

D.      Sibernatik

BACA PEMBAHASAN/ MATERI TEORI BELAJAR


SOAL PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


18.    Tujuan pembelajaran yang menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensinya dimuat dalam:

A.      Silabus

B.       RPP

C.       Silabus dan RPP

D.      SKL


19.    Komponen rancangan pelaksanaan pembelajaran terdiri dari....

A.      Identitas, kompetensi Inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi, metode, media pembelajaran, sumber belajar, langkah-langkah pembelajaran, evaluasi

B.       Identitas, kompetensi Inti, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, indikator,materi, metode, media pembelajaran, sumber belajar, langkah-langkah pembelajaran, evaluasi

C.       Identitas, kompetensi Inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi, metode, sumber belajar, media pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, evaluasi

D.      Identitas, kompetensi Inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi, metode, media pembelajaran, sumber belajar, evaluasi, langkah-langkah pembelajaran


20.    Silabus dan RPP sama-sama sebagai rencana proses pembelajaran, perbedaannya adalah sebagai berikut:

A.      Silabus berisi kompetensi dasar sedangkan rpp mengarahkan kegiatan belajar untuk mencapai kompetensi dasar

B.       Silabus bersumber dari standar isi dan standar lulusan, sedangkan RPP bersumber dari standar kompetensi lulusan

C.       RPP dibuat oleh setiap guru, sedangkan silabus dibuat oleh tim guru

D.      RPP dan silabus keduanya disusun oleh setiap satan pendidikan.


21.    Salah satu prinsip dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah

A.      Materi atau bahan ajar berbasis kompetensi

B.       Pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik

C.       RPP bersumber dari silabus

D.      Alokasi waktu sesuai dengan jadwal pada setiap satuan pendidikan


22.    Perhatikan beberapa komponen dari RPP untuk mata pelajaran bahasa Indonesia adalah sebagai berikut ......

1)        Kompetensi dasar :Mengenal kegiatan bermusyawarah

2)        Indikator : menyebutkan dua ciri kegiatan bermusyawarah

3)        Tujuan Pembelajaran : setelah pelaksanaan pemilihan ketua kelas siswa dapat menyebutkan dua ciri kegiatan musyawarah dengan benar

Berdasarkan komoponen-komponen RPP tersebut prinsip digunakan adalah....

A.      Memberikan umpan balik dan tindak lanjut

B.       Mendorong partisipasi aktif peserta didik

C.       Memperhatikan perbedaan individu peserta didik

D.      Keterkaitan dan keterpaduan


23.    Benjamin S. Bloom mengembangkan ranah kognitif dengan urutan berikut:

A.      ingatan; pemahaman, analisis, aplikasi, sintesis, dan evaluasi;

B.       ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, síntesis, dan evaluasi

C.       ingatan, pemahaman, síntesis, aplikasi, analsis, dan evaluasi

D.      ingatan, pemahaman, analisis, aplikasi, evaluasi, dan, síntesis.


24.    Taksonomi Anderson dan Krathwol menyempurnakan taksonomi Benjamin S. Bloom mengembangkan ranah kognitif dengan urutan berikut:

A.      ingatan; pemahaman, analisis, aplikasi, sintesis, dan evaluasi;

B.       ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, síntesis

C.       ingatan, pemahaman, síntesis, aplikasi, analsis, dan evaluasi

D.      ingatan, pemahaman, aplikasi,analisis, evaluasi, dan, mencipta.


25.    Model pembelajaran yang mempunyai keunggulan antara lain; berpikir dan bertindak kreatif, memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis, merangsang perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat, adalah….

A.      Role Playing

B.       Inquiry

C.       Problem Solving

D.      Picture and Picture


26.    Faktor yang penting dipertimbangkan guru dalam melaksanakan diskusi pemecahan masalah proses pembelajaran adalah:

A.      Waktu yang tersedia untuk melaksanakan diskusi

B.       Rumusan masalah yang harus didiskusikan

C.       Jumlah peserta didik yang mengikti pembelajaran

D.      Motivasi belajar siswa


27.    Fungsi indikator dijadikan sebagai penanda dalam….   

A.      Pencapaian standar kompetensi

B.       Pencapaian kompetensi dasar.

C.       Pencapaian tujuan pembelajaran

D.      Pencapaian standar kelulusan


28.    Apa yang paling tepat dilakukan guru, jika seorang peserta didik tidak memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan ?

A.      Menunjuk peserta didik lain untuk menjawab pertanyaan tersebut

B.       Memberikan kritik agar peserta didik berusaha menjawab walaupun salah

C.       Menyederhanakan isi pertanyaan agar mudah dipahami peserta didik
D.      Menjawab sendiri pertanyaan tersebut.

29.    Prinsip sistematis sebagai salah satu prinsip pengembangan silabus artinya ....

A.      Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spritual peserta didik.

B.       Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok/pembelajaran, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian.

C.       Cakupan indikator, materi pokok/pembelajaran, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.

D.       Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi.


30.    Ciri-ciri kelas yang menggunakan pembelajaran CTL adalah sebagai berikut, kecuali....

A.      Sharing dengan teman

B.       Guru kreatif

C.       Pengalaman nyata

D.      Menggunakan satu sumber


31.    Dalam memilih dan mengembangkan materi pembelajaran, Ibu Murni Nugroho selalu menyeleksi materi pembelajaran yang telah teruji kebenarannya, tidak ketinggalan jaman dan memberikan kontribusi untuk pemahaman ke depan. Kriteria penyeleksian dan pemilihan materi pembelajaran tersebut memenuhi kriteria…

A.      Sahih

B.       Kebermanfaatan

C.      Layak dipelajari

D.      Menarik minat


32.    Bu Rossa menyiapkan materi pelajaran dengan cara dimulai dari materi-materi yang dikenal siswa kemudian menuju hal-hal baru dan dianggap lebih mendalam. Bentuk pengembangan materi yang disusun Bu Rossa mengikuti pola....

A.      Kausal

B.       Spiral

C.      Kronologis

D.      inquiri

BACA PEMBAHASAN PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN

SOAL MEDIA DAN TIK DALAM PEMBELAJARAN


33.    Memilih media pembelajaran hendaknya tidak boleh sembarangan tetapi harus didasarkan pada kriteria tertentu. Misalnya, apakah untuk belajar individual, kelompok kecil, kelompok besar atau massal.

Pernyataan tersebut dalam pemilihan media termasuk ke dalam kriteria...        

A.      tujuan           

B.       sasaran didik

C.       ketersediaan 

D.      konteks penggunaan


34.    Pada saat mempersiapkan pembelajaran seorang guru dapat menyusun strategi pembelajaran dan menentukan media yang akan digunakan dalam pembelajaran tersebut. Kemampuan dasar yang harus dimiliki seorang pendidik terkait dengan keterampilan memilih media pembelajaran adalah…

A.      Pendidik harus mengetahui latar sosial budaya siswa dan sekolah

B.       Pendidik harus memahami karakteristik dari media pembelajaran tersebut.

C.       Pendidik harus menyesuaikan diri dengan kemampuan sekolah.

D.      Pendidik menyesuaikan dengan materi pembelajaran.


35.    Pada saat mempersiapkan pembelajaran seorang guru harus dapat menentukan jenis media yang tepat sesuai dengan materi. Di lihat dari kemampuan jangkauannya, media dapat dibagi ke dalam..

A.      media yang memiliki daya liput yang luas dan media yang memiliki daya liput terbatas       

B.       media yang dpat didengar saja dan media yang dapat dilihat        

C.       media tradisional dan media berbasis TIK  

D.      media dua dimensi dan media tiga dimensi 


36.    Di ruang media tersedia berbagai macam media yang sudah berdebu dan agak usang. Sebagai seorang pendidik yang kreatif, sebaiknya dapat memanfaatkan media dan memilih media mana yang akan digunakan. Dia memiliki beberapa pertimbangan dalam hal ini.

Pertimbangan dalam memilih media pembelajaran yang harus diperhatikan adalah...

A.      Tujuan, sasaran didik, karakteristik media, waktu pengoperasian, biaya, ketersediaan,konteks penggunaan, dan mutu teknis.

B.       Sasaran didik, karakteristik media, waktu mengoperasikan, tujuan, misi visi sekolah dan konteks penggunaan.

C.       Tujuan, sasaran didik, karakteristik media, visi sekolah dan konteks penggunaan

D.      Kultur sekolah, tujuan, waktu pengoperasiaan dan karakteristik media


37.    Seorang guru harus mampu memanfaatkan media pembelajaran dan sumber belajar untuk mencapai tujuan pembelajaraan utuh. Pernyataan berikut yang benar terkait dengan media pembelajaran adalah:         

A.      media pembelajaran yang paling baik adalah media yang berbasis TIK     

B.       sebuah media dapat digunakan untuk semua kegiatan pembelajaran          

C.       media dapat digunakan sebagai pembawa pesan dalam suatu kegiatan pembelajaran         

D.      memilih media tidak perlu banyak pertimbangan agar tidak merepotkan



38.    Setiap materi pembelajaran memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi. Untuk memudahkan peserta didik memahami materi yang memiliki tingkat kesukaran tinggi guru sering memanfaatkan media pembelajaran. Misalnya, media gambar atau tayangan video yang berisi sistem peredaran darah.

Fungsi media pada pernyataan tersebut adalah: 

A.      Menampilkan objek yang terlalu besar        

B.       Membuat konkrit konsep yang abstrak  

C.       Menampilkan objek yang tidak dapat diamati dengan mata telanjang.      

D.      Membawa objek yang berbahaya atau sukar didapat di dalam lingkungan belajar.


39.    Media memiliki fungsi dan manfaat bagi pembelajaran. Hal ini dirasakan juga oleh guru dalam membantu pembelajaran menjadi lebih efisien dan efektif. Misalnya saat guru ingin menjelaskan suatu konsep/ objek yang luas dan besar, dia tinggal menggunakan medianya saja.

Berikut ini adalah salah satu fungsi dari media pembelajaran sesuai kondisi tersebut:

A.      Menampilkan objek yang terlalu besar, misalnya pasar, candi.

B.       Membawa objek yang berbahaya atau sukar didapat di dalam lingkungan belajar.

C.       Membuat konkret konsep yang abstrak, misalnya untuk menjelaskan peredaran darah.

D.      Menampilkan objek yang tidak dapat diamati dengan mata telanjang.


40.    Seorang guru ingin membuka situs google untuk menuliskan catatan, ide, atau refleksi yang bersifat pribadi atau untuk dibagikan secara umum. Fitur yang dapat dimanfaatkan oleh guru tersebut adalah…        

A.      book 

B.       forum           

C.       blog  

D.      e-portofolio

41.    Seorang guru sedang ber-googling atau membuka situs google untuk mencari informasi mengenai pembelajaran berbasis TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi).

Pengertian googling dalam istilah internet tersebut adalah…

A.      program mencari informasi  

B.       program desktop publishing

C.       program untuk menjelajahi laman

D.      program penciptaan laman


42.    Saat kita akan informasi tentang suatu topik atau judul dapat menggunakan aplikasi internet yang dikenal dengan istilah mesin pencari (search engine).

Salah satu laman yang berfungsi sebagai mesin pencari selain google adalah...

A.      www.yahoo.com

B.       www.gmail.com

C.       www.hotmail.com

D.      www.cari-data.com


43.    Seorang guru akan membuat media untuk menampilkan contoh surat, tabel, gambar dan berbagai dokumen lain. Aplikasi sederhana keluaran Microsoft yang dapat digunakan untuk memfasilitasi kegiatan guru tersebut adalah... 

  1. Microsoft Database    
  2. Microsoft PowerPoint            
  3. Microsoft Desktop Publishing           
  4. Microsoft Word

44.    Seorang guru dapat menampilkan bahan tayang yang menarik perhatihan siswa dalam pembelajaran. Program tampilan bahan tayang ini difasilitasi oleh Microsoft. Aplikasi sederhana keluaran Microsoft yang dapat digunakan untuk membuat bahan presentasi adalah....

A.      Microsoft Database

B.       Microsoft Spread Sheet

C.       Microsoft powerpoint

D.      Microsoft Desktop Publishing

      BACA PEMBAHASAN / MATERI MEDIA PEMBELAJARAN


SOAL MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

45.    pertanyaan, mengumpulkan data (informasi) dengan berbagai teknik, mengasosiasi/ menganalisis/mengolah data (informasi) dan menarik kesimpulan serta mengkomunikasikan hasil yang terdiri dari kesimpulan untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap.

Langkah yang dilakukan Pak Ali itu merupakan bagian dari model pembelajaran…

A.      portofolio

B.       saintifik

C.       penemuan

D.      autentik


46.    Pak Larso melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintergrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya, dimulai dengan memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding question) dan membimbing peserta didik berkolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum.

Pembelajaran yang dilakanakan oleh Pak Larso tersebut merupakan model pembelajaran ....

A.      projek based learning

B.       discovery Learning

C.       Problem Based Learning

D.      Inquiry learning


47.    Bu Rumini melaksanakan pembelajaran yang mengakomodasi semua anggota kelompok mengungkapkan pendapat, ide, dan tanggapan terhadap skenario secara bebas, sehingga dimungkinkan muncul berbagai macam alternatif pendapat.

Kegiatan yang dilakukan Bu Rumini tersebut merupakan implementasi model pembelajaran ....

A.      Project based learning

B.       inquiry learning

C.       Discovery learning

D.      problem based learning 


48.    Berikut ini merupakan langkah-langkah pembelajaran dengan model pembelajaran project based learning :

1)        Penentuan Pertanyaan Mendasar,

2)        Mendesain Perencanaan Proyek,

3)        Menyusun Jadwal (Create a Schedule),

4)        Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the Students and the Progress of the Project),

5)        Menguji Hasil (Assess the Outcome),

6)        Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience).

Urutan yang benar adalah ....

A.      1-2-3-4-5-6

B.       1-3-2-4-5-6

C.       1-3-2-5-6-4

D.      1-2-3-5-4-6


49.    Perhatikan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang masih acak berikut ini!

1)        Mengorganisasi siswa dalam belajar

2)        Orientasi siswa pada masalah

3)        Membimbing penyelidikan siswa secara mandiri atau kelompok

4)        Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Jika langkah-langkah tersebut disusun mengikuti urutan model pembelajaran Problem Based Learning, urutan langkah yang tepat adalah ....

A.      1-2-3-4

B.       2-3-1-4

C.       3-2-1-4

D.      2-3-1-4

BACA PEMBAHASAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
SOAL PENILAIAN


50.        Kriteria keberhasilan belajar siswa ditentukan dengan menggunakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). KKM adalah rata-rata setiap unsur dari kriteria yang ditentukan. Untuk menentukan KKM diperlukan faktor-faktor….

A.      Kompleksitas indikator, daya dukung, dan kemampuan guru

B.       Kemampuan guru, sarana/prasarana, dan intake siswa

C.       Kompleksitas indikator, daya dukung, dan intake siswa

D.      Kemampuan guru, tingkat kesulitan kompetensi dasar, dan intake siswa


51.    Fungsi KKM adalah sebagai berikut, kecuali....

A.      sebagai acuan peserta didik dalam menyiapkan diri mengikuti penilaian mata pelajaran

B.       merupakan target satuan pendidikan dalam pencapaian kompetensi tiap mata pelajaran

C.       dapat digunakan sebagai bagian dari komponen dalam melakukan evaluasi program pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah.

D.      Sebagai kegiatan pengambilan keputusan yang dapat dilakukan melalui metode kualitatif atau kuantitatif. 


52.    Fungsi indikator dijadikan sebagai penanda dalam….   

A.      Pencapaian standar kompetensi

B.       Pencapaian kompetensi dasar.

C.       Pencapaian tujuan pembelajaran

D.      Pencapaian standar kelulusan


53.    Untuk menentukan tindak lanjut pembelajaran, tindakan yang perlu dilakukan guru adalah;

A.      Menilai tingkat pencapaian hasil belajar siswa

B.       Menambah bahan pelajaran baru

C.       Mengetahui jumlah siswa yang tidak akan mengikuti program tindak lanjut

D.      Memilih waktu yang tepat untuk melaksanakan program tindak lanjut


54.    Instrumen yang diguanakan untuk menilai perilaku siswa dalam proses pembelajaran adalah:

A.      Pedoman observasi

B.       Kuesioner

C.       Pedoman wawancara

D.      Tes hasil belajar


55.    Sebelum guru menyusun soal-soal untuk menilai hasil belajar peserta didik, manakah yang pertama kali harus dipelajari:

A.      Buku sumber yang digunakan

B.       Kurikulum dan silabus

C.       Indikator pencapaian kompetensi

D.      Kemampuan awal siswa


56.    Salah satu prinsip dalam penilaian hasil belajar peserta didik adalah penilaian harus terpadu artinya:

A.      penilaian berdasarkan data yang mencerminkan kemampuan yang harus diukur

B.       penilaian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran

C.       penilian berdasarkan kriteria yang jelas tentang kompetensi yang harus dicapai

D.      penilaian harus berkesinambungan oleh pendidik untuk semua aspek kompetensi


57.    Instrumen penilaian hasil belajar yang digunakan pendidik harus memenuhi persayaratan berikut,kecuali:

A.      Konstruksi butir soal memenuhi persayaratan yang sesuai dengan bentuk tes yang digunakan

B.       Substansi yang diukur mempresentasiukan kompetensi yang dinilai

C.       Bahasa yang digunakan komukinatif sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik

D.      Digunakan untuk ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester


58.    Untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai oleh semua peserta didik pada satu rombongan belajar dapat dilakukan dengan menghitung nilai;

A.      Mean

B.       Modus

C.       Median

D.      Simpangan baku


59.    Standar penilaian pendidikan merupakan acuan bagi guru dalam melaksanakan

A.      Penilaian hasil belajar peserta didik

B.       Penilaian proses pembelajaran yang dilakukan guru

C.       Penilaian silabus dan RPP

D.      Penilaian standar kompetensi lulusan


60.    Penilaian adalah penafsiran hasil pengukuran dan penentuan pencapaian hasil belajar. Penilaian dapat berupa hasil belajar peserta didik yang tidak dipengaruhi oleh kepentingan penilai, perbedaan latar belakang agama, sosial-ekonomi, budaya, bahasa, gender, dan hubungan emosional. Cara penilaian tersebut mengacu pada aspek penilaian….           

A.      Objektivitas.

B.       Transparan

C.       Bermakna

D.      Menyeluruh
61.    Upaya merancang pengayaan bagi perserta didik yang mencapai ketuntasan belajar optimal tampak dalam kegiatan guru sebagai berikut:

A.      Memberikan tambahan materi berupa sumber ajar dari pengarang yang berbeda

B.       memberikan test tambahan dengan tingkat kesukaran lebih tinggi

C.       memberikan tambahan sumber bacaan yang lebih mendalam dan tingkat variasi yang tinggi berikut instrument testnya yang sesuai

D.      diberikan materi bahan ajar yang lebih tinggi tingkatannya dan mengerjakan soal-soal yang memiliki kesulitan tinggi 


62.    Dasar rancangan program remidi bagi peserta didik yang capaian prestasinya di bawah ketuntasan belajar ….

A.      proses pengajaran remedial pada dasarnya adalah proses belajar mengajar biasa

B.       tujuan pengajaran remedial adalah sama dengan test diagnostik

C.       sasaran terpenting pengajaran remidial adalah peningkatan kecerdasan siswa

D.      strategi yang dipilihhanya berbentuk test ulang


63.    Salah satu prinsip merancang program remidial bagi peserta didik tampak dalam kegiatan guru ….

A.      Membuat rancangan pembelajaran khusus untuk siswa peserta remedial

B.       Menggunakan rancangan pembelajaran yang telah dibuat dengan memperhatikan hasil temuan analisis evaluasi belajar siswa

C.       Menggunakan rancangan pembelajaran baru yang berbeda sama sekali dengan rancangan yang ada.

D.      merancang test ulang saja tanpa ada pengulangan penjelasan materi


64.        .  Kriteria ketuntasan minimal (KKM) merupakan kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh sekolah, pada prinsipnya merupakan:

A.           Nilai batas ambang kompetensi

B.           Nilai minimal yang dicapai peserta didik

C.           Nilai maksimal yang dicapai peserta didik

D.           Nilai batas ambang kelulusan ujian sekolah


65.    Penilaian portofolio dapat dilaksanakan dengan cara ….

A.      Memberikan penilaian menyeluruht erhadap tugas-tugas siswa

B.       Mengumpulkan lembaran-lembaran jawaban hasil test harian dan sumatif tiap siswa

C.       Mengumpulkan hasil kerja masing-masing siswa yang telah diberikan masukan baik oleh guru dan rekan siswa dalam suatu album sebagai bukti hasil belajar

D.      Mengumpulkan lembaran-lembaran jawaban hasil ulangan tiap siswa untuk melihat kesulitan siswa dalam memahami pokok bahasan tertentu dan kemudian diberikan pengajarandan test remedial


66.    Penilaian hasil belajar siswa didasarkan pada karya siswa dan tugas siswa, kemampuan dalam proses pembelajaran dan hasil post test disebut ....

A.  Konstruktivisme

B.  Authentic assesment

C.  Efektif

D.  kondusif 

BACA PEMBAHASAN  PENILAIAN ASPEK SIKAP, PENGETAHUAN, KETERAMPILAN


SOAL PENDEKATAN PENILAIAN


67.    Pendekatan tes ini menggunakan norma yang disusun secara relatif berdasarkan distribusi skor yang dicapai oleh para pengikut dalam suatu tes. Dengan demikian maka skor standar yang dicapai oleh seseorang yang didasarkan atas norma relatif ini (PAN) mencerminkan status individu di dalam kelompok.

Pendekatan tes yang dimaksud adalah….

A.      Penilaian berkelanjutan

B.       penilaian menyeluruh

C.       penilaian acuan patokan

D.      penilaian acuan norma


68.    Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan penilaian yang disebut dengan istilah penilaian acuan kriteria (PAK). PAK merupakan penilaian pencapaian kompetensi yang didasarkan pada kriteria ketuntasan minimal (KKM). KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik Kompetensi Dasar yang akan dicapai, daya dukung, dan karakteristik peserta didik.

Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan penilaian yang didasarkan pada pendekatan ....

a.         Penilaian berkelanjutan

b.        Penilaian autentik

c.         Penilaian acuan patokan

d.        Penilaian acuan norma

BACA PEMBAHASAN PENDEKATAN PENILAIAN


SOAL TUJUAN, FUNGSI, DAN PRINSIP PENILAIAN


69.    Menggambarkan sejauh mana seorang peserta didik telah menguasai suatu kompetensi, merupakan…

A.      tujuan penilaian

B.       prinsip penilaian

C.      fungsi penilaian

D.      hasil penilaian


70.    Mengetahui tingkat penguasaan kompetensi dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang sudah dan belum dikuasai seorang/sekelompok peserta didik untuk ditingkatkan dalam pembelajaran remidial dan program pengayaan merupakan….

A.      prinsip penilaian

B.       tujuan penilaian

C.       fungsi penilaian

D.      bentuk penilaian.


71.    Assesment hasil belajar peserta didik harus memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut, kecuali:

A.      objektif

B.       adil

C.      kooperatif

D.      terpadu.


72.    Penilaian yang didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur, hal tersebut merupakan prinsip penilian yang:

A.      adil

B.       objektif

C.      valid

D.      sistematis


73.    Penilaian yang dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya, hal tersebut merupakan prinsip penilaian yang…

A.      adil

B.       akuntabel

C.       valid

D.      sistematis


74.    Penilaian yang dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah yang baku, hal tersebut merupakan prinsip penilaian yang…

A.      adil

B.       objektif

C.       valid

D.      sistematis


75.    Di bawah ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan assesmen hasil belajar peserta didik, kecuali….

A.      ditujukan untuk mengukur pencapaian kompetensi

B.       menggunakan acuan kriteria berdasarkan pencapaian kompetensi

C.       ditindaklanjuti dengan program remedial dan pengayaan

D.      dilakukan pengulangan jika ternyata hasilnya banyak yang jelek


BACA PEMBAHASAN TUJUAN, FUNGSI, DAN PRINSIP PENILAIAN


SOAL PROGRAM REMEDIAL DAN PENGAYAAN


76.  Program pembelajaran remedial hendaknya memungkinkan peserta didik untuk belajar sesuai dengan kecepatan, kesempatan, dan gaya belajar masing-masing. Pembelajaran remedial harus mengakomodasi perbedaan individual peserta didik.Pernyataan di atas termasuk salah prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran remedial, yaitu...

A.      Fleksibilitas

B.       Interaktif

C.      Adaptif

D.      Kesinambungan


77.  Berdasarkan data hasil evaluasi pembelajaran tentang memahami teks anekdot ternyata hasilnya tidak maksimal. Dari 30 siswa dinyatakan belum tuntas sejumlah 15 sehingga mengikuti program remidial. Sedangkan yang dinyatakan tuntas sejumlah 15 orang mengikuti program pengayaan. Kegiatan pengayaan untuk 15 siswa dapat dilakukan oleh guru dengan cara...

A.      Mengadakan pendalaman materi terkait dengan KD tersebut

B.       Digabung dengan siswa yang belum tuntas ikut remedial

C.       Melanjutkan materi pada KD selanjutnya

D.      Memberi tugas mengerjakan Lembar Kerja Siswa


78.  Upaya merancang pengayaan bagi perserta didik yang mencapai ketuntasan belajar optimal tampak dalam kegiatan guru sebagai berikut:

A.      Memberikan tambahan materi berupa sumber ajar dari pengarang yang berbeda

B.       memberikan test tambahan dengan tingkat kesukaran lebih tinggi

C.       memberikan tambahan sumber bacaan yang lebih mendalam dan tingkat variasi yang tinggi berikut instrument testnya yang sesuai

D.      diberikan materi bahan ajar yang lebih tinggi tingkatannya dan mengerjakan soal-soal yang memiliki kesulitan tinggi


79.  Dasar rancangan program remidi bagi peserta didik yang capaian prestasinya di bawah ketuntasan belajar ….

A.      proses pengajaran remedial pada dasarnya adalah proses belajar mengajar biasa

B.       tujuan pengajaran remedial adalah sama dengan test diagnostik

C.      sasaran terpenting pengajaran remidial adalah peningkatan kecerdasan siswa

D.      strategi yang dipilihhanya berbentuk test ulang



80.    Salah satu prinsip merancang program remidial bagi peserta didik tampak dalam kegiatan guru ….

A.      Membuat rancangan pembelajaran khusus untuk siswa peserta remedial

B.       Menggunakan rancangan pembelajaran yang telah dibuat dengan memperhatikan hasil temuan analisis evaluasi belajar siswa

C.       Menggunakan rancangan pembelajaran baru yang berbeda sama sekali dengan rancangan yang ada.

D.      merancang test ulang saja tanpa ada pengulangan penjelasan materi

BACA PEMBAHASAN PEMBELAJARAN REMEDIAL
BACA PEMBAHASAN PEMBELAJARAN PENGAYAAN


SOAL PTK


81.  Agar dapat menyusun hipotesis tindakan dengan tepat, Anda dapat melakukan kegiatan-kegiatan. Salah satu kegiatan itu adalah pengkajian teoretik di bidang pembelajaran/pendidikan.Pernyataan tersebut merupakan kegiatan PTK pada langkah ...

A.      merumuskan masalah

B.       mengidentifikasi masalah

C.      Merancang PTK dengan mengajukan hipotesis tindakan

D.      menyusun proposal penelitian


82.    Mengetahui proses tindakan, pengaruh tindakan (yang disengaja dan tak sengaja), (c) keadaan dan kendala tindakan, (d) bagaimana keadaan dan kendala tersebut menghambat atau mempermudah tindakan dan pengaruhnya merupakan kegiatan PTK pada langkah ….

A.      refleksi

B.       observasi

C.       perencanaan

D.      pelaksanaan


83.    Model rancangan PTK terletak pada alur pelaksanaan tindakan yang dilakukan. Hal ini sekaligus menjadi penanda atau ciri khusus yang membedakan PTK dengan jenis penelitian lain. Adapun alur penelitian tindakan yang dimaksud adalah ….

A.      A. observasi --> refleksi --> perencanaan --> pelaksanaan tindakan

B.       refleksi --> perencanaan --> pelaksanaan tindakan --> observasi

C.       perencanaan --> observasi --> pelaksanaan tindakan --> refleksi

D.      perencanaan --> pelaksanaan tindakan --> observasi --> refleksi


84.    Rumusan masalah dalam PTK berikut, yang mana paling tepat disebut sebagai rumusan masalah PTK?

A.      Apakah pengaruh permainan peran dapat meningkatkan keaktifan siswa kelas XI SMA Negeri 2 Boyolali?

B.       Bagaimana cara meningkatkan kemampuan siswa dalam mengajukan pertanyaan melalui metode tanya jawab dalam pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas XI IPA 2?

C.       Mengapa siswa SMA Negeri 2 Boyolali selalu menjadi juara dalam berbagai perlombaan nasional?

D.      Bagaimana cara menggunakan alat peraga yang berasal dari lingkungan sekitar sekolah?


85.    Dalam Penelitian tindakan kelas, masalah yang diteliti berasal dari ....

A.      kerisauan guru akan kinerjanya di kelas yang diajar

B.       keriasauan pendidik akan mutu pendidikan

C.       keinginan untuk membantu guru

D.      kepedulian peneliti akan kinerja guru


86.    Di bawah ini adalah prinsip-prinsip penelitian tindakan kelas (PTK) menurut Suharsimi Arikunto, kecuali….

A.      Kesadaran diri untuk memperbaiki kinerja

B.       Kegiatan yang direkayasa

C.       Perencanaan

D.      Upaya empiris dan sistematis


87.    Pola perencanaan-pelaksanaan-observasi-refleksi secara bertahap dan terus-menerus merupakan karakteristik PTK dalam hal….

A.      Pengumpulan data

B.       Menganalisis masalah

C.       Mencapai tujuan

D.      Menentukan ruang lingkup


88.    Peran guru dalam PTK adalah sebagai…

A.      Guru

B.       Peneliti

C.      Guru dan Peneliti

D.      Objek Penelitian


89.    Berikut ini kegiatan PTK pada tahap pertengahan tindakan, kecuali….

A.      Pelaksanaan tindakan

B.       Observasi dan intepretasi

C.       Diskusi balikan

D.      Analisis data


90.    Tujuan PTK adalah…

A.      Perbaikan KBM

B.       Menyusun teori baru

C.       Memperbaiki teori

D.      Menyusun generalisasi


91.    Merenungkan kembali tindakan perbaikan dan dampaknya serta mencari jalan keluar untuk tindak lanjut PTK merupakan…

A.      Analisis

B.       Refleksi

C.       Observasi

D.      Diskusi


92.    Latar belakang, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian harus menjadi bagian dari PTK khususnya pada bagian….

A.      Kesimpulan

B.       Prosedur penelitian

C.      Pendahuluan

D.      Metodologi penelitian


93.    Persiapan awal dalam PTK adalah…

A.      Menyiapkan cara wawancara

B.       Membuat analisis kelayakan hipotesis

C.      Membuat rencana (perbaikan) pembelajaran dan skenarionya

D.      Menyiapkan fasilitas dan sarana


94.    Proposal penelitian dalam PTK adalah….

A.      Usulan untuk mendapatkan dana penelitian

B.       Uraian tentang komponen-komponen yang harus dilakukan guru

C.       Uraian projek penelitian pendidikan

D.      Perencanaan sistematik untuk melaksanakan PTK


95.    Berikut ini langkah-langkah dalam tahap perencanaan tindakan dalam PTK, kecuali…

A.      Formulasi solusi dalam bentuk hipotesis tindakan

B.       Analisis kelaikan hipotesis tindakan

C.       Persiapan tindakan

D.      Observasi dan inperetasi.

BACA PEMBAHASAN DESAIN PTK

BACA PEMBAHASAN 4 TAHAP PTK

BACA PEMBAHASAN PROPOSAL PTK

BACA PEMBAHASAN LAPORAN PTK


SOAL REFLEKSI PEMBELAJARAN


96.  Kegiatan yang harus dilakukan setelah pembelajaran adallah melakukan refleksi. Refleksi ini tidak hanya dilaksanakan pendidik saja, tetapi juga oleh peserta didik. Tujuan dilakukannya refleksi pembelajaran bagi peserta didik adalah....

A.      untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kegagalan pendidik dalam pembelajaran

B.       untuk mencapai kepuasaan diri peserta didik memperoleh wadah yang tepat dalam menjalin komunikasi positif dengan pendidik.

C.       untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik dalam mengikuti pembelajaran selanjutnya

D.      untuk mencapai kepuasaan diri pendidik memperoleh wadah yang tepat dalam menjalin komunikasi positif dengan peserta pendidik.


97.  Kegiatan yang harus dilakukan setelah pembelajaran adalah melakukan refleksi. Tujuan dilakukan refleksi pembelajaran bagi pendidik antara lain adalah ….

A.      Untuk menganalisis tingkat keberhasilan proses dan hasil belajar peserta didik

B.       Untuk melakukan evaluasi diri terhadap hasil belajar yang telah dilakukan

C.       untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kegagalan pembelajaran

D.      Untuk mengembangkan model pembelajaran sesuai dengan mata pelajaran yang diampu


98.  Kegiatan refleksi merupakan kegiatan terakhir dari pelaksanaan pembelajaran. Pada kegiatan inilah guru akan dapat mengetahui berhasil tidaknya rencana pelaksanaan pembelajaran. Kegiatan refleksi dilakukan dengan memperhatikan beberapa prinsip, diantaranya adalah ....

A.      Hasil penilaian pendidik dijadikan masukan oleh pendidik untuk perbaikan pembelajaran

B.       Ada kesadaran pendidik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran

C.       Penilaian dilaksanakan di akhir pembelajaran

D.      Penilaian dilaksanakan sejak awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran


99.    Refleksi terhadap pembelajaran mutlak harus dilakukan oleh pendidik untuk meningkatkan mutu pembelajaran dan meningkatkan kinerjanya sendiri dengan memperhatikan beberapa prinsip, di antaranya adalah ….

A.      Penilaian dilaksanakan di akhir pembelajaran

B.       Ada kesadaran pendidik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran

C.       Penilaian oleh peserta didik dilakukan dengan sangat kritis

D.      Hasil penilaian pendidik dijadikan masukan oleh pendidik untuk perbaikan pembelajaran


100.Untuk mengetahui keberhasilan belajar peserta didik, baik selama maupun setelah peserta didik mengikuti pembelajaran tertentu dapat dilihat melalui pengamatan keaktifan peserta didik dalam bekerjasama atau wawancara tentang kesulitan-kesulitan yang dihadapi peserta didik selama mengikuti pembelajaran.Pertanyaan-pertanyaan yang dapat menjelaskan memberikan penjelasan tetang hasil wawancara atau pengamatan diantaranya adalah ...

A.      Mengapa peserta didik tidak aktif dalam mengikuti pembelajaran?

B.       Bagaimanakah proses pembelajaran yang dilakukan agar efektif?

C.       Apakah kompetensi awal peserta didik untuk mengikuti pembelajaran memadai?

D.      mengapa peserta didik kita memberikan respon negatif atas pelaksanaan pembelajaran yang kita lakukan

PENTHUL MELIKAN